Kamis, 28 September 2017

Surat Cinta Untuk Ad

Tuhan selalu mengajarkan dan membenamkan di dada kita cinta dan kita selalu merasa bahagia akan hal tersebut. Tapi kadang kita lupa bahwa pada setiap harapan menjadikan kita berpikir mendahului Tuhan. Padahal semua bisa berubah dengan sangat mudah atas kehendak-Nya. Lagi dan lagi, Dia mengangkat kita untuk kembali mengingat bahwa tiada cinta yang menyamai-Nya. Yang ada hanya mencintai karena-Nya.

Ah, Ad. Aku bingung harus bicara dari mana. Segalanya kutahu tak mudah bagi kita. Cinta yang kita punya hanya seperti ilusi. Atau cinta yang kupunya. Kau masih bisa berjalan ke arah hati mana pun yang kau kehendaki, sementara aku masih bertahan mencintaimu dan menutup jalan bagi sisapapun untuk masuk. Apakah ini sebuah dosa? Lantas bagaimana keadaan Laila dan Majnun saat ini? Aku tahu, tidak semua cinta bisa memiliki tuannya. Tapi aku masih bisa berdo'a kan? Dan kini aku telah berada pada titik pasrah.

Setiap kali kumulai pasrah, Tuhan selalu membuat kita berjumpa dalam do'a juga suara. Aku mencintaimu, kuharap Tuhan merestui ini karena-Nya. 

Takdir kita berbeda. Kita hidup dalam keadaan berbeda. Aku dengan kehidupanku yang gelap, sementara kau berjalan dalam cahaya yang terang benderang. Oh, cintaku yang tak direstui keadaan. Sampai kapan kita hanya menyatakan ini lewat kata-kata? Entah, aku pun tidak bisa memastikannya. Kita terjebak dalam cinta yang lebih indah dari siapapun yang pernah memilikinya. Lantas siapa yang akan kita salahkan? Tidak ada, sayang.

Setidaknya melalui tulisan ini aku bisa menceritakan perasaan yang tidak pernah bisa aku ungkapkan di hadapanmu atau siapapun, sebab tidak akan ada yang mengerti cintaku dan rasa cemburuku ketika kau membicarakan perempuan lain. Aku mencintaimu begitu saja. Jika kelak kau memang takdirku, maka akan kuceritakan pada anak-anak kita kelak bahwa cinta yang kita punya harus dijaga sebaik-baiknya.


Nuzulia, 2017

Sabtu, 16 September 2017

Kecewa

Takdir bisa diubah dengan do'a. Hanya saja dia masih anak-anak yang belum banyak mengerti banyak keadaan yang terkadang tidak sesuai. Dia adalah anak yang kecewa dengan takdirnya. Tapi dia masih bisa tertawa.

"Kamu kok enggak semangat?" Aku bertanya seraya mendekati anak itu. "Aku semangat, Bu. Nih, aku semangat." Aku tersenyum. 

Di rahim ibunya, terdapat seorang calon bayi laki-laki. Hanya saja hal itu tidak membuatnya bahagia. Anak itu menginginkan adik perempuan. Tapi dia memilih diam dan tetap bermain sebagai anak-anak. 

Anakku, kesederhanaan yang mengajarkan aku banyak hal. 


-Nuzulia-

Kamis, 14 September 2017

Zalim

Ya Tuhan, jangan jadikan aku wanita yang zalim terhadap siapapun, terhadap apapun. Aku ingin menjauh dari segala yang menyakitkan yang akan membuatku menjadi wanita zalim. Aku ingin menjadi wanita seperti Maryam, Khadijah, Fatimah, Hajar, Aisyah, Rabiatul Adhawiyyah, dan Asiyah. Wanita-wanita mulia yang sangat dicintai oleh-Mu.

Aku penuh dosa, tidak ada yang bisa kuhindari. Aku adalah wanita yang lemah. Lemah dari segala yang membuatku terjerumus pada lembah kenistaan. Yang mampu mengangkatku hanya Engkau, menarikku dari segala keterpurukanku.

Allah, Tuhanku Yang Maha Bijaksana. Jangan biarkan aku menjadi wanita hina yang dihinakan di hadapan-Mu. 


-Nuzulia-

Rabu, 13 September 2017

Perpindahan Terbaik

Perpindahan terbaik adalah perpindahan seorang hamba menuju Tuhannya. Dari sebuah titik kejahilan, ketergantungan terhadap manusia, harta, maupun tahta. Hidayah adalah tentang hak Tuhan secara mutlak. Namun, bisa dijemput dengan keinginan kuat. Ketika hidayah datang, sambutlah dengan suka cita. Perpindahan terbaik tidak akan menempuh jalan yang mudah. Tapi jalan yang dilalui akan sangat berliku. Kepedihan yang tidak akan ada habisya. Nikmat bila disyukuri, sesakit apapun.

Cinta adalah yang terindah dari Tuhan. Terlebih ketika dijalani dengan suka cita untuk-Nya dan karena-Nya. Tidak ada kebahagiaan melainkan hal itu.

Aku pernah menjadi manusia paling berharap pada selain Tuhanku. Tapi dia selalu menggenggam tanganku ketika aku kecewa terhadap harapan. Dia cemburu. Dia tak ingin aku mencintai yang lain melebihi-Nya. Hanya aku dan Dia, Tuhanku. 

Beruntung bagi siapapun yang hidup dan bernapas bersama-Nya. Menyenangkan ketika menjadi hamba yang senantiasa memiliki keterikatan dengan-Nya.

Cinta membuat aku tersenyum lebih lama bahkan selamanya. Bersama Tuhan yang begitu aku cintai.


Nuzulia, 2017

Selasa, 12 September 2017

Mencintai Kehidupan

Mencintai kehidupan adalah hakikat. Tidak seharusnya menyerah tanpa do'a dan usaha. Hanya saja ada kalanya harus pasrah. Hidup adalah aku dan Tuhan, dan cinta karena-Nya. Yang lain semu. Sementara waktu berputar seperti roda yang berjalan cepat. Tak terasa dan terkadang sia-sia. Aku pernah berharap kemudian bersedih dan hancur. Tidak ada yang mampu merasakan atau bahkan tidak akan ada yang ingin sepertiku. Tapi Dia, memeluk begitu erat dan mengajakku untuk kembali berdiri. 

Tuhanku, Cintaku. 


Nuzulia, 2017