Jumat, 17 November 2017

Tuan dan Tuhan Kurelakan

Tuan dan Tuhan telah kurelakan sejak kujejaki pahit rasa dari sebuah kehilangan. Tak akan ada yang memahami, ini hanya soal hati katanya. Siapa yang bisa membaca takdir kemudian menuliskan dalam buku, blog, atau artikel. Atau membuat status di beranda media sosial.  Cinta bisa dibangun kapan saja. Yang pertama adalah restu Tuhan. Ya, aku mengerti. Bagiku, tanpa cinta seseorang atau sepasang hanya kekosongan.

Kadang aku ingin bertanya pada siapapun yang bicara soal kebaikan, apa yang lebih baik selain daripada mengunci kebaikan itu sendiri? Atau kepada siapapun yang mengemukakan cinta hanya milik orang-orang baik, apa aku tidak boleh menjadi orang baik melalui caraku mencintai. 

Pernikahan adalah mimpi dari hampir semua perempuan, termasuk aku. tapi sepertinya mimpi itu harus kukubur lagi. Dan aku sudah tidak ingin membicarakannya lagi. Sampai Tuhan menarikku kembali ke pelukan-Nya. Dan saat ini aku tak akan memaksa Tuhan agar cintaku kembali. Biarlah kuikuti apa mau-Nya. Aku hanya bisa taat dan rela. Itu saja.


Siti Nuzulia Regar, 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar