Rabu, 06 Mei 2020

Kebahagiaan Milikku

Tidak akan ada yang mengerti tentang perasaan ini. Aku mencintai dan perasaan itu masih begitu kuat. Dia seseorang yang kini telah Tuhan tetapkan dalam hidupku. Kini adalah keyakinan untukku terus berdoa untuknya, untuk kebahagiaannya. Juga bahagiaku. Namun terkadang aku tidak mengerti mengapa cinta sesekali terasa begitu menyakitkan. Luka adalah sahabat setiap kali aku mencintai begitu dalam. Apa yang salah dengan cinta? Bukankah perasaan adalah sebuah karunia?

Aku menulis ini sebagai bentuk pertanyaan atas perasaan yang kutanam dan kutuai setiap kali purnama berlalu, hingga kini di kakiku telah terdapat surga yang dimiliki seorang anak manusia. Cinta adalah perasaan membahagiakan seharusnya. Bukan catatan untuk menghitung waktu yang tepat mempersiapkan perpisahan. 

Mencintai cukup bagiku. Aku tak ingin lagi meminta, aku tak ingin lagi mengikat. Aku hanya ingin mencintai dengan kebebasanku mencintai. Memberi tanpa meminta. Menghargai semua keadaan tanpa berharap dihargai. Hanya itu. 

Aku hanya ingin bahagia.

Senin, 23 April 2018

Cinta Untukmu Karena-Nya

Aku mencintaimu dan aku selalu suka berkata bahwa aku mencintaimu. Sebab kutahu bahwa pernyataan cintaku tak akan pernah cukup untuk mengungkapkan seluruh perasaan dan isi hatiku. Aku mencintaimu dalam lelah, aku mencintaimu di tengah rasa cemburu. Mereka bilang, aku sedang menyiksa diriku sendiri. Baik, itu cukup. Adalah ketidakberdayaanku melukai perasaanmu. Walau aku harus terbakar oleh cintaku sendiri.

Mencintaimu karena-Nya. Aku selalu merasa tenang saat bersamamu, seolah Dia ada bersamaku. Kau adalah doa, serupa saat kumeminta pada-Nya. Dia adalah Tuhan dan kau adalah makhluk Tuhan alasan kumencintai. Semua terdengar begitu bodoh dan naif. Tapi itu kenyataannya. 

Aku mencintaimu meskipun sebagai seorang perempuan yang kalah. Membiarkan siapapun masuk ke kehidupanmu dan mungkin menertawakan cintaku. Tapi ini cinta, sekeras apapun cinta tetaplah cinta yang akan selalu ada dan tak akan hilang begitu saja. Mungkin cinta adalah buta, tapi kebutaan yang paling tulus. Cinta adalah ilusi yang sewaktu-waktu bisa jadi realita bisa juga tidak.

Mungkin kau atau mereka akan mencoba menghentikan cinta. Tapi tidak dengan Tuhan, tidak pula dengan cinta. Aku mampu mencintaimu sendirian saja. Walau dianggap sebuah kegilaan, hingga kumerasa cukup, hingga aku lelah, hingga aku ingin berhenti. Aku mencintaimu dan tak ada yang mampu mengambil cinta itu dari dalam diriku.

Aku telah membakar diriku dengan cinta, membiarkannya menghanguskanku. Aku telah melepaskan ego, membiarkannya menjadi seluruhku, meleburnya dengan cinta dan menjadi cinta. Cinta adalah gila yang akan membuatku terus menjadi gila atau kebodohan yang terus menjadikanku bodoh. Tapi cinta adalah hakikat tertinggi. 

Aku mencintaimu, lebih dari semua yang kau dengar tentang perasaanku. Entah seperti apa aku harus melukiskannya. Tapi cinta adalah belenggu yang tidak akan kubiarkan diriku bebas darinya.


Nuzulia, 2018

#PerempuanMilikTuhan

Jumat, 19 Januari 2018

KETIKA AKU PERGI

Ketika aku pergi meninggalkan ketidakpastian. Aku hanya ingin hidup selayaknya banyak perempuan, mencintai dan dicintai. Betapa bahagianya tatkala menjadi wanita yang utuh dan diakui. Sementara aku adalah rahasia. Aku harus melangkah. Merelakan yang mungkin memang seharusnya pergi. Jika dia memang untukku, dia pasti akan kembali dengan cara yang menakjubkan dari Tuhan. Bukan paksaan dariku.

Waktu kini menjawab semua keyakinanku. Merelakannya untuk bahagia, dan aku pun harus bahagia dengan cara berbeda. Mencintainya dari kejauhan tanpa berkabar. Mungkin itu memang lebih baik. Jodoh itu mutlak rahasia Tuhan. Aku dan dia sebagai hamba bisa apa selain usaha, do'a, dan pasrah.

Cinta akan bersatu dengan takdirnya. Bagaimanapun jalannya, aku terima. Lagi pula takdir akan selalu memberikan yang terbaik. Tidak akan menjerumuskan pada hal-hal yang lebih gila dari pernyataan cinta.

Aku harus merahasiakan perasaanku yang semakin dalam terhadap dia. Biar waktu menjadi jawaban. Aku hanya ingin kami bersatu dengan cara yang mulia. Bukan cara yang bodoh dengan memaksakan kehendak atau mengumumkan bahwa kami adalah sepasang kekasih yang tidak direstui.

Aku pergi meninggalkan jejak cinta di dirinya. Jika kelak takdir berpihak pada kami, maka bahagianya hakiki. Sementara aku biarkan dia bebas memilih waktunya sendiri, tanpa aku. Kini aku tidak perlu lagi merasa menjadi perempuan rahasia, sebab aku telah melepaskan diri juga dia. Biar takdir bekerja atas kami, atas cinta kami.

Perjuangan kami sampai sini. Semua kami serahkan pada keadaan. 


Nuzulia, 2018

Jumat, 17 November 2017

Tuan dan Tuhan Kurelakan

Tuan dan Tuhan telah kurelakan sejak kujejaki pahit rasa dari sebuah kehilangan. Tak akan ada yang memahami, ini hanya soal hati katanya. Siapa yang bisa membaca takdir kemudian menuliskan dalam buku, blog, atau artikel. Atau membuat status di beranda media sosial.  Cinta bisa dibangun kapan saja. Yang pertama adalah restu Tuhan. Ya, aku mengerti. Bagiku, tanpa cinta seseorang atau sepasang hanya kekosongan.

Kadang aku ingin bertanya pada siapapun yang bicara soal kebaikan, apa yang lebih baik selain daripada mengunci kebaikan itu sendiri? Atau kepada siapapun yang mengemukakan cinta hanya milik orang-orang baik, apa aku tidak boleh menjadi orang baik melalui caraku mencintai. 

Pernikahan adalah mimpi dari hampir semua perempuan, termasuk aku. tapi sepertinya mimpi itu harus kukubur lagi. Dan aku sudah tidak ingin membicarakannya lagi. Sampai Tuhan menarikku kembali ke pelukan-Nya. Dan saat ini aku tak akan memaksa Tuhan agar cintaku kembali. Biarlah kuikuti apa mau-Nya. Aku hanya bisa taat dan rela. Itu saja.


Siti Nuzulia Regar, 2017

Kamis, 28 September 2017

Surat Cinta Untuk Ad

Tuhan selalu mengajarkan dan membenamkan di dada kita cinta dan kita selalu merasa bahagia akan hal tersebut. Tapi kadang kita lupa bahwa pada setiap harapan menjadikan kita berpikir mendahului Tuhan. Padahal semua bisa berubah dengan sangat mudah atas kehendak-Nya. Lagi dan lagi, Dia mengangkat kita untuk kembali mengingat bahwa tiada cinta yang menyamai-Nya. Yang ada hanya mencintai karena-Nya.

Ah, Ad. Aku bingung harus bicara dari mana. Segalanya kutahu tak mudah bagi kita. Cinta yang kita punya hanya seperti ilusi. Atau cinta yang kupunya. Kau masih bisa berjalan ke arah hati mana pun yang kau kehendaki, sementara aku masih bertahan mencintaimu dan menutup jalan bagi sisapapun untuk masuk. Apakah ini sebuah dosa? Lantas bagaimana keadaan Laila dan Majnun saat ini? Aku tahu, tidak semua cinta bisa memiliki tuannya. Tapi aku masih bisa berdo'a kan? Dan kini aku telah berada pada titik pasrah.

Setiap kali kumulai pasrah, Tuhan selalu membuat kita berjumpa dalam do'a juga suara. Aku mencintaimu, kuharap Tuhan merestui ini karena-Nya. 

Takdir kita berbeda. Kita hidup dalam keadaan berbeda. Aku dengan kehidupanku yang gelap, sementara kau berjalan dalam cahaya yang terang benderang. Oh, cintaku yang tak direstui keadaan. Sampai kapan kita hanya menyatakan ini lewat kata-kata? Entah, aku pun tidak bisa memastikannya. Kita terjebak dalam cinta yang lebih indah dari siapapun yang pernah memilikinya. Lantas siapa yang akan kita salahkan? Tidak ada, sayang.

Setidaknya melalui tulisan ini aku bisa menceritakan perasaan yang tidak pernah bisa aku ungkapkan di hadapanmu atau siapapun, sebab tidak akan ada yang mengerti cintaku dan rasa cemburuku ketika kau membicarakan perempuan lain. Aku mencintaimu begitu saja. Jika kelak kau memang takdirku, maka akan kuceritakan pada anak-anak kita kelak bahwa cinta yang kita punya harus dijaga sebaik-baiknya.


Nuzulia, 2017

Sabtu, 16 September 2017

Kecewa

Takdir bisa diubah dengan do'a. Hanya saja dia masih anak-anak yang belum banyak mengerti banyak keadaan yang terkadang tidak sesuai. Dia adalah anak yang kecewa dengan takdirnya. Tapi dia masih bisa tertawa.

"Kamu kok enggak semangat?" Aku bertanya seraya mendekati anak itu. "Aku semangat, Bu. Nih, aku semangat." Aku tersenyum. 

Di rahim ibunya, terdapat seorang calon bayi laki-laki. Hanya saja hal itu tidak membuatnya bahagia. Anak itu menginginkan adik perempuan. Tapi dia memilih diam dan tetap bermain sebagai anak-anak. 

Anakku, kesederhanaan yang mengajarkan aku banyak hal. 


-Nuzulia-

Kamis, 14 September 2017

Zalim

Ya Tuhan, jangan jadikan aku wanita yang zalim terhadap siapapun, terhadap apapun. Aku ingin menjauh dari segala yang menyakitkan yang akan membuatku menjadi wanita zalim. Aku ingin menjadi wanita seperti Maryam, Khadijah, Fatimah, Hajar, Aisyah, Rabiatul Adhawiyyah, dan Asiyah. Wanita-wanita mulia yang sangat dicintai oleh-Mu.

Aku penuh dosa, tidak ada yang bisa kuhindari. Aku adalah wanita yang lemah. Lemah dari segala yang membuatku terjerumus pada lembah kenistaan. Yang mampu mengangkatku hanya Engkau, menarikku dari segala keterpurukanku.

Allah, Tuhanku Yang Maha Bijaksana. Jangan biarkan aku menjadi wanita hina yang dihinakan di hadapan-Mu. 


-Nuzulia-