"Aku ikhlas melepaskanmu, Ad. Aku ikhlas."
S.N.R.
Tidak mudah melepaskan siapapun yang dicintai untuk hidup dengan orang lain. Tapi itu yang harus aku lakukan. Karena tidak semua cinta berhak memiliki tuannya. Aku mencintainya jauh lebih besar dari cintanya padaku. Aku tidak pernah tahu apakah dia mencintaiku atau tidak. Cinta selalu memiliki tempatnya masing-masing. Tidak ada cinta yang benar-benar hilang.
Kali ini dia mulai melangkah pergi. Pergi ke pelukan orang lain. Pergi untuk mencintai orang lain. Ada sebuah kesedihan yang tidak bisa diungkapkan. Hanya saja, aku harus merelakannya untuk bahagia dengan siapapun itu. Aku mencintainya. Aku tahu setelah aku membalikkan badanku untuk pergi darinya, aku hanya akan mencintainya seorang diri.
Aku masih memiliki keyakinan itu. Hanya aku tahu diri, bahwa aku dan dia milik Tuhan, milik takdir. Aku tidak ingin memaksakan apapun. Demi Tuhan.
"Ad, bahagia selalu untukmu. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Dengan siapapun kamu hari ini, berjanjilah padaku kamu akan melakukan segalanya dengan cinta. Karena cinta akan membahagiakanmu dengan keyakinan. Maafkan aku, Ad. Aku belum bisa menjadi perempuanmu yang baik. Bahagia selalu sayangku. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu."
Salam sayang,
S.N.R.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar