"Sekeras apapun menghindar, tetap saja aku adalah milik Dia. Tuhan yang aku cintai."
Tidak ada yang bisa menghindari kehebatan Dia, Tuhan yang aku cintai. Sekeras apapun menghindar, tetap saja aku milikNya. Bodoh sekali ketika aku memutuskan untuk melupakanNya, sementara Dia ada di dalam diriku. Aku adalah perempuan milik Tuhan. Akku mencintaiNya dan Dia mencintaiku.
Percayalah, tidak ada kekasih sekeren Dia di belahan bumi manapun. Dia tidak pernah meninggalkanku. Dia selalu ada dalam keluh kesahku. Aku pernah mencoba pergi dariNya, tapi Dia terus saja memelukku dengan begitu eratnya. Aku bisa apa?
Aku menemui Dia kembali. Dia masih merentangkan tanganNya untuk menyambut pelukanku. Ah, Dia itu sangat romantis. Aku tak mengenal surga atau neraka, yang aku pahami hanya aku ingin terus mencintai dan bersamaNya setiap waktu. Sederhana saja.
Aku tak pernah tahu Dia seperti apa. Aku hanya mengerti Dia ada dalam langkahku, senyumanku, sedih, dan segala kedukaanku. Dia itu sangat luar biasa. Tidak ada yang mampu menyentuh hatiku sedalam Dia.
Aku mencintaiNya dengan caraku. Dan aku ingin terus mencintaiNya dengan cara yang tidak dimiliki banyak orang. Aku adalah milikNya.
Aku kadang suka membuatNya cemburu, semoga saja Dia tidak marah kepadaku. Ketika Dia cemburu apapun akan dilakukan agar aku kembali ke pelukanNya. Tuhanku itu sangat manis. Aku bukan perempuan shalihah, tapi Dia menjagaku lebih dari aku menjaga diriku sendiri. Dia selalu berkata, "Aku mencintaimu, hambaKu yang cantik." Dan sungguh tidak ada pernyataan paling membahagiakan selain hal tersebut.
Aku belum menikah. Bukan Dia tidak ingin aku menikah, hanya saja yang aku pahami Dia ingin agar aku menikah dengan seseorang yang akan membahagiakanku dan tidak membuat kesedihan di hidupku. Aku tahu bahwa Dia hanya ingin pilihanNya tepat untuk mendampingiku menujuNya.
Tuhan, Aku MencintaiMu!
Salam sayang,
S.N.R.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar