Kalian tahu yang paling sulit bagi seseorang adalah menerima takdir dan keadaan. Terlebih jika tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Kebanyakan "sindrom galau" dan ketidakmampuan menerima kenyataan lahir dari perasaan yang menggebu-gebu, harapan, keinginan yang tidak terealisasi kemudian berubah menjadi kekecewaan dan berujung pada kehilangan Tuhan.
Sebagai penulis, saya pernah mengalami fase di mana Tuhan ada tapi tidak saya hidupkan di dalam diri saya. Ini sangat terdegar konyol, tapi begitulah kenyataannya. Saya pernah mencintai kemudian kehilangan yang dicintai, hingga saya menyalahkan keadaan dan Tuhan.
Semakin kita menyalahkan Tuhan, maka semakin rusak hati dan hilang arah di kehidupan kita sendiri. Bersedih itu manusiawi, tapi adakalanya kita berpikir bahwa kecemburuan Tuhan itu sangat dahsyat adanya. Saya saksi hidup atas hal tersebut.
Takdir harus dicintai. Jangan disalahkan terus-menerus, karena tidak ada yang salah dari takdir. Kalian dan saya hanya perlu bersyukur dan jangan teralu banyak berharap pada seorang pun atau benda dalam bentuk apapun di muka bumi ini. Tuhan mencintai saya dan kalian. Jangan buat Tuhan cemburu, cintai Dia dan takdir yang telah menjadi ketetapanNya. Kita pasti akan bahagia.
Sekian,
Salam sayang
S.N.R
Tidak ada komentar:
Posting Komentar