Surat ini kutulis pada detik-detik kebahagiaanmu. Telah kupersiapkan banyak do'a dan senyuman yang tertahan untuk menyambut binar di matamu. Ada banyak hal yang ingin kuberikan, namun terlalu tidak mungkin kurasa. Hanya ini kupersembahkan dari kejauhan.
Selamat ulang tahun, lelaki yang kukasihi yang tertahan hujan dan malam. Aku menyadari bahwa aku tidak akan lagi bisa menemuimu saat ini kecuali bila Tuhan menghendaki. Aku tahu bahwa kau pun tidak ingin menemuiku entah sampai kapan. Tapi tak mengapa. Kau dan aku bisa menjaga diri satu sama lain bukan? Maka dari itu hanya ini kuberikan sebagai sesuatu yang semoga saja berkenan.
Aku tidak tahu apa yang harus kuucapkan, selain teruslah bahagia dengan apapun dan siapapun. Teruslah tersenyum dan tertawa. Jangan pernah bersedih dan ragu atas segala sesuatu. Berjalanlah dengan keyakinanmu.
Kau tahu, setelah lama kita tidak bercengkrama aku hanya menghabiskan waktu dengan menulis dan membayangkan banyak hal. Kenangan dan masa depan. Jika suatu ketika aku melihatmu bahagia bersama seorang perempuan beruntung yang membantuku melengkapi kebahagiaanmu sebagai seseorang, maka aku bersama kalian dalam do'a. Aku sudah merelakan banyak hal, percayalah. Dan kau harus berjanji padaku untuk tetap menjadi lelaki yang baik dan mengagumkan. Jangan main-main lagi ya!
Pada usiamu saat ini, kau haruslah bertambah dewasa dan matang dalam segala hal. Rasa cinta terhadap Tuhan, KekasihNya, dan kedua orang tua harus terus menjadi keutamaan. Jangan nakal! Jangan bersedih! Jangan berhenti berdo'a! Kau tentu masih percaya bukan bahwa do'a memiliki kekuatan yang luar biasa. Jangan tinggalkan dzikir dan shalawat! Jangan kurus! Dan jaga dirimu baik-baik!
Terima kasih karena sudah memberikanku banyak pelajaran kehidupan. Terima kasih sebab sudah mengantarkanku kembali menemukan Tuhan. Terima kasih sudah menjadi alasan aku banyak berdo'a. Terima kasih sudah mengajarkanku untuk lebih kuat. Terima kasih sudah menjadi bagian dari hidupku yang tidak biasa. Terima kasih sudah menjadi lelaki yang terhormat. Terima kasih sudah menjadi seseorang yang menyenangkan. Terima kasih untuk semua kenangan. Terima kasih sebab menjadi perantaraku untuk lebih dan lebih lagi mencintai Tuhan.
Maafkan aku yang belum baik. Maafkan aku yang selalu menyebalkan. Maafkan aku yang mengganggumu. Maafkan aku untuk segala kesedihanmu. Maafkan aku yang tidak bisa membuatmu bahagia. Maafkan aku yang suka mengeluh. Maafkan aku yang terlalu berani.
Bahagia selalu untukmu. Sampai detik ini perasaanku masih sama. Hanya keadaan yang berbeda. Berjanjilah padaku untuk selalu baik-baik saja.
Untuk satu Desembermu, selamat ulang tahun, berkah selalu kehidupanmu.
Salam,
Nuzulia, 30 November 2016