Kamis, 03 November 2016

Jangan Bersedih

Aku tidak tahu harus menulis apa lagi saat ini selain tentang perasaan. Detik ini aku baru saja berpapasan dengan lelaki itu dan aku tidak merasa benar-benar baik-baik saja. Ada sedih yang tak bisa aku jelaskan, percayalah. Aku mencintainya dan kenyataan menuliskan bahwa dia (mungkin) bukan untukku. Aku yakin aku kuat menerimanya. Walau sebetulnya sangat berat.

Tuhan Yang Maha Baik mengantarkan aku pada sebuah keadaan yang aku butuhkan, membuatku lebih kuat dan lebih bahagia nantinya. Jangan bersedih, sekalipun sebetulnya aku memang bersedih. Aku ingin berada dalam keadaan netral, di mana aku tidak perlu banyak mengkindar dari kenyataan. Kadang aku tersiksa sendiri. Dan aku tahu bahwa siksaan itu datang dari harapan-harapanku yang mati. 

Ini gila. Aku merasakannya lagi. Kesedihan mendalam yang tidak pernah mampu aku jelaskan. Rasa kehilangan yang begitu cepat dan sedikit menyakitkan. Tapi aku mengerti bahwa Tuhan mencintaiku lebih dari aku mencintai siapapun di dunia ini. Dia bukan ingin aku bersedih, Dia hanya ingin aku belajar dan mengerti bahwa Dia tidak pernah pergi.

Duniaku yang tidak terlalu manis. Tidak ada lagi yang kutunggu selain kematian. Aku hanya ingin hidup lebih abadi setelah kematianku berkali-kali. Aku tidak ingin terlena lagi, aku tidak ingin bersedih lagi.

Jangan bersedih. Tidak ada yang benar-benar datang dan tidak ada yang benar-benar pergi. Aku tak kehilangan apapun dan siapapun. Aku harus bahagia. Mencintai Tuhan berkali-kali lagi. Tidak pernah meninggalkannya. 

Tuhan, aku mencintaiMu!

Salam sayang,

S.N.R.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar