Sabtu, 12 November 2016

Khayalan

Cinta adalah sebuah masalah yang tidak pernah ingin aku selesaikan. Mencintai segaa kemungkinan, atau ketidakmungkinan. Segalanya sederhana saja, sungguh. Aku tidak pernah lelah mencintai meskipun telah patah berkali-kali. Toh aku sadar bahwa yang membuat patah bukan cinta, melainkan harapan.

Aku suka bermain-main dengan khayalan dibanding berurusan dengan kenyataan. Banyak orang menyebutku bodoh dan tidak realistis. Aku akui mereka benar. Aku lelah terluka. Aku malas berharap pada makhluk. Aku ingin cukup harapan kusandarkan pada Tuhan dan bahagia dengan khayalanku yang paling tidak masuk akal. Jika suatu ketika aku bisa mewujudkan khayalanku itu, maka itu hanya bonus.

Aku hanya perempuan yang patah dan terluka. Siapa peduli terhadap perasaanku hari ini jika bukan diriku sendiri? Tidak ada yang mampu membahagiakan jiwaku selain Tuhan dan aku. Tidak ada. 

Semua yang berjanji pasti mengingkari, meninggalkan, dan hilang. Menyebalkan! Aku lebih mirip perempuan dungu yang hidup dalam bayang-bayang harapan dan omong kosong. Sementara rasa cintaku abadi, kekal. Seperti doa-doaku. Hanya Tuhan yang tahu itu. 

Suatu ketika beberapa kawan bicara tentang banyak laki-laki yang 'mengajak serius', dan aku menolak karena satu hal, aku lelah bermain-main dengan kenyataan. Buat apa aku bermain-main lagi. Aku lebih suka bermain-main dengan khayalan dan mimpi-mimpiku saja, tidak untuk kehidupanku. Aku malas berurusan dengan omong kosong.


Salam sayang,
S.N.R.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar