Jumat, 04 November 2016

Surat Terbuka Untuk A.S.R.

Tuan,
tanpa mengurangi cinta dan rasa hormat
aku menulis ini.


Aku tahu telah lama kamu menghapus namaku dari do'a panjangmu. Tapi ketahuilah, kamu selalu mempunyai tempat sendiri dalam hati dan kehidupanku. Aku tidak tahu ini salah atau benar. Aku hanya memahami bahwa tidak ada yang benar-benar salah dan sepenuhnya benar. 

Aku masih mengingat namamu dengan baik. Nama yang selalu kutulis tanpa satu kekurangan. Nama yang selalu ada dalam dada. Nama yang masih kuharapkan bersanding denganku suatu ketika. Tapi aku sadar, keadaan tidak akan membuat harapan itu menjadi kenyataan. Sebab saat ini kamu sudah tidak lagi bersamaku, kamu sudah berada dalam kisah yang lain.

Kamu tahu, aku mencintaimu. Dan aku sudah tidak ingin mengungkapkan terang-terangan lagi di hadapanmu. Aku yakin itu tidak akan membuatmu mencintaiku, bahkan justru membenciku. Aku tidak ingin hal itu terjadi. Biarkan aku mencintaimu kini dalam diam yang tidak pernah aku suarakan. Biarkan aku mengenang segala yang pernah kita lalui. Biarkan aku mencintai segala yang kamu miliki. Biarkan aku mencintai kekuranganmu. Setidaknya hingga Tuhan berkata aku harus berhenti mencintaimu meskipun aku tak yakin untuk itu.

Aku ingin kamu baik-baik saja. Maka dari itu aku tidak ingin mengganggumu. Ketika kamu datang, pintu selalu kubuka lebar-lebar. Ketika kamu ingin pergi, maka pergilah jika memang dengan cara itu kamu akan bahagia. Aku tidak tahu dengan cara apa lagi mencintaimu selain berdo'a. Aku tidak tahu cara yang lain lagi. 

Terima kasih ya, kamu sudah mengajarkan aku banyak hal tentang kehidupan. Terima kasih kamu sudah menjadi bagian yang indah saat aku telah benar-benar jatuh. Terima kasih kamu sudah membawaku kembali untuk berdo'a. Terima kasih kamu sudah mengajarkan tabah dalam dadaku. Terima kasih kamu sudah begitu banyak berkorban waktu untukku. Terima kasih kamu menjagaku. Terima kasih kamu sudah berkenan menjaga perasaanku. Terima kasih kamu sudah sempat mencintaiku. Terima kasih kamu sudah sangat baik. Terima kasih kamu sudah berkenan untuk aku cintai. Terima kasih, terima kasih.

Maafkan aku belum sempurna. Maafkan aku yang tidak baik. Maafkan aku yang membuatmu bingung. Maafkan aku yang selalu membuatmu bersedih. Maafkan aku yang tidak pernah bisa membuat hatimu tenang. Maafkan aku belum bisa menjadi perempuan yang utuh. Maafkan aku yang seperti laki-laki. Maafkan aku yang memiliki langkah panjang. Maafkan aku yang selalu kekanak-kanakan. Maafkan aku yang selalu menyusahkanmu. Maafkan aku yang selalu merepotkanmu. Maafkan aku yang tidak bisa sehebat apa yang kamu katakan. Maafkan aku yang begitu mencintaimu.


Salam sayang,

Nuzulia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar